Kamis, 30 Juni 2016

Damar Sewu

DAMAR SEWU
Damar Sewu Adalah Salah satu warisan leluhur nenek moyang kita,yang di lakukan dan di nyalakan pada malam idul fitri,Teringat kita pada jaman dahulu salah satunya yaitu DAMAR SEWU Yang Artinya…Lampu Seribu,walaupun kenyataannya lampu yang terdapat tida sebanyak namanya yaitu 1000 lampu,itu hanya sebagai kiasan saja,tradisi yang sekarang hampir punah tidak ada salahnya kita hidupkan kembali warisan tersebut,kenangan masa kecil saya dulu,sebelum adanya penerangan dari  lampu PLN,sayadan teman2  sangat senang berkumpul di bawah damar sewu tersebut,yang jadi salah satu pusat penerangan di malam takbiran( idul Fitri),selain adanya lampu Petromak




Suasana malam menjadi semakin sumringah, di karenkan di  setiap rumah akan membuat apa yang d namakan damar sewu.Damar sewu adalah  Semacam obor tapi punya sumbu banyak. Dibuat dari sebatang bambu pasang mendatar dan juga bias di hias sedemikian rupa benntuk dan coraknya, lalu dikasih lubang untuk sumbu biasanya dari bambo basah yang sebesar ibu jari suoaya jangan cepat terbakar,atau bisa  menggunakan kaleng yang di bentuk menyerupai selongsong untuk sumbuny Nanti.
Tak cuma di halaman rumah, sepanjang tepi jalan kampung pun warga memasang damar sewu. Sehingga kampung  yang tadinya gelap gulita karena belum ada PLN jadi terang benderang. Belum lagi para muda mudi  suka berkeliling kampung sambil pawai obor.








           Anak-anak kecil seumuran dengan saya  pun turut begadang sampai tengah malam, walaupun cuma ngaji sebentar lalu main galah santang dengan teman-teman. Apalagi setelah memasuki likuran, di masjid selalu dibagi JOKUS (Kejo Bungkus ) yang kami sebut takir seusai shalat taraweh. Kadang ada yang membawa Nasi Uduk,Bermacam macam kueh tradisional seperti:Koci, Ketimus,Sirpani,Sirpani adal berbahan dasar singkong yang di iris menyerupai keripik,lalu di rebus setelah matang di kasi parutan kelapa,wuih gurihnya, mengalahkan keju pada jaman sekarang ini.Mungkin Anak anak sekarang gak kenal lagi dengan nama dan jenis kuliner seperti itu.
Salah satu Tradisi itu yang membuat sepertiga ramdhan sepuluh hari terakhir masa itu berbeda dengan sekarang ini. Coba lihat apa yang terjadi pada jaman sekarang. Sepertiga waktu yang memang lebih utama dibanding dua pertiga terlewati, masjid yang di awal ramadhan penuh jamaah malah makin kesini mushalahnya memperbesar atau jamaah nya yang berkurang. Jangankan yang shalat sunah tarawih, yang berpuasa saja semakin  bergelimpangan. Kebanyakan malah sibuk Shoping, dan mempersiapkan baju dan makan untuk hari lebaran. Sangat terbalik dengan masa kecil sayadulu , dimana suasana ibadah semakin mendekati lebaran justru makin Khusu dan meriah.mengingat apa mungkin kami akan bertemu lagi dengan ramadahan tahun Depan.






Dari semua tradisi peninggalan nenek moyang kita itu , damar sewu telah menyimpan banyak kenangan  indah dan sangat romantis. Saat aku kecil, damar sewu membuat aku bisa bermain dengan kawan-kawan sampai tengah malam. Beranjak remaja, damar sewu membuatku berani bermain api dan bermain api asmara dengan kaum hawa. Dari sekedar sembur-semburan api dari mulut sampai bermain bola dari mulut kemulut… sepak bola pakai bola api dari kelapa kering yang di rendam di dalam minya Tanha yang sekarang sudah punah. Sedikit bertambah besar lagi, damar sewu selalu menjadi inspirasi saat duduk berdua dengan yang tercinta di samping mushola. Sebuah romantisme jadul yang takkan terlupakan chie…..mulai ngelantur nih…

Namun sangat sayang seribu sayang. Namun Sekarang kenagan hanya  tinggal kenangan. Gaya hidup Masyarakat sekarang sudah berubah darastis,tergerus oleh moderenisasi dan selalu menginginkan hal-hal yang praktis dan ekonomis. Sudah belasan tahun berlalu, Idul Fitri tak lagi terlihat damar sewu. Apalagi setelah minyak tanah menjadi mahal dan sekarang sudah punah, kenangan kamo semakin jauh menghilang. Diganti dengan program pemerintah komporisasi gas seribu.lampu hias yang banyak di jual di toko Electronic Yang katanya lebih praktis dan bisa sekalian untuk menghilangkan kebiasaan main petasan dan kembang api.
Kenangan tinggal impian…



Tidak ada komentar:

Posting Komentar